Kisah Narkoba & Artis

Undangan Pesta Lewat BBM

Sekelompok selebritas jika ingin membuat pesta pasti akan mengundang beberapa temannya yang sudah dikenal. Dan itu pun dilakukan secara pribadi, lewat BlackBerry Messanger misalnya. Seperti yang diceritakan sumber Tempo yang berhasil menyusup ke dalam pesta-pesta pribadi selebritas yang wajahnya sering wara-wiri di infotainment.

Sumber Tempo ini pada suatu malam datang ke sebuah rumah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Di sana sedang diadakan pool party yang tentunya private. Untuk masuk ke dalam pesta kalangan terbatas itu, tentu tidak mudah.

Di luar rumah ada penjaga yang bertanya ke setiap tamu yang datang. Meski sudah ditunjukkan undangan di BBM, penjaga tetap tidak percaya. Alhasil, sumber Tempo ini menelepon langsung kepada si empunya pesta. “Ketika dia keluar dan melihat saya, baru boleh masuk,” kata sumber Tempo ini, kemarin.

Menuju halaman belakang terdapat kolam renang tempat diadakannya pesta. Sumber Tempo itu melihat beberapa tamu yang hanya mengenakan bikini dan baju bermotif bunga transparan. Malam itu tema pestanya memang pool party dan tamu undangan menyesuaikan dress code.

Terlihat beberapa minuman alkohol dan terdengar alunan musik menghentak. “Ada barbeque, banyak minuman alkohol dan minuman biasa juga. Undangan boleh memilih minuman apa saja, yang non-alkohol juga ada,” kata dia.

Sumber Tempo mengatakan, secara tertutup pesta tersebut juga menyelipkan narkoba. Dia melihat di toilet banyak tamu undangan yang terlihat “on” dan bahkan melakukan aktivitas seksual. “Beberapa disodorkan inex, kalau yang enggak mau, ya enggak dipaksa,” katanya. “Kalau sudah on mereka pake nyebur ke kolam, ada juga yang seks party di kamar mandinya.”

Dia melihat beberapa wajah yang sering muncul di layar kaca atau acara infotainment sampai model papan atas.

Semua Tamu Ditawari Inex
TEMPO.CO, Jakarta – Menggelar pesta pribadi tidak hanya bisa dilakukan di rumah, namun juga di sebuah klub yang tertutup dan bisa disewa. Pada suatu malam, ada pesta ulang tahun seorang sosialita yang mengundang artis terkenal. Pesta itu berlangsung di sebuah klub di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Begitu keluar lift, di lantai atas sebuah gedung, sumber Tempo disambut dengan ruangan yang begitu luas dengan lampu remang-remang. Lantaran datang dengan seorang artis, maka masuk ke sana menjadi mudah karena penjaga sudah mengenali si artis.

Saat itu sudah tengah malam. Dia melihat di setiap kursi dan meja tersebar inex dan sabu. Tamu undangannya pun sudah ‘on’ meski ruangan dipenuhi dengan musik yang menghentak. Ada yang hanya duduk, ada yang berjoget mengikuti irama musik, ada yang melakukan aktivitas seks di toilet.

“Waktu gue mau ke toilet, gue lihat banyak banget bekas-bekas tisu orang abis nyabu. Bau asap sabu kan khas,,” kata dia, kemarin. Menurut sumber ini, semua tamu undangan yang datang digiring ke arah toilet dan diberikan inex serta sabu.

Wajah sejumlah tamu di pesta itu cukup familiar di layar kaca. Mulai dari desainer, presenter dan calon pejabat yang saat itu akan menjadi kepala daerah.

Undangan Pesta Lewat BBM
TEMPO.CO , Jakarta – Sekelompok selebritas jika ingin membuat pesta pasti akan mengundang beberapa temannya yang sudah dikenal. Dan itu pun dilakukan secara pribadi, lewat BlackBerry Messanger misalnya. Seperti yang diceritakan sumber Tempo yang berhasil menyusup ke dalam pesta-pesta pribadi selebritas yang wajahnya sering wara-wiri di infotainment.

Sumber Tempo ini pada suatu malam datang ke sebuah rumah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Di sana sedang diadakan pool party yang tentunya private. Untuk masuk ke dalam pesta kalangan terbatas itu, tentu tidak mudah.

Di luar rumah ada penjaga yang bertanya ke setiap tamu yang datang. Meski sudah ditunjukkan undangan di BBM, penjaga tetap tidak percaya. Alhasil, sumber Tempo ini menelepon langsung kepada si empunya pesta. “Ketika dia keluar dan melihat saya, baru boleh masuk,” kata sumber Tempo ini, kemarin.

Menuju halaman belakang terdapat kolam renang tempat diadakannya pesta. Sumber Tempo itu melihat beberapa tamu yang hanya mengenakan bikini dan baju bermotif bunga transparan. Malam itu tema pestanya memang pool party dan tamu undangan menyesuaikan dress code.

Terlihat beberapa minuman alkohol dan terdengar alunan musik menghentak. “Ada barbeque, banyak minuman alkohol dan minuman biasa juga. Undangan boleh memilih minuman apa saja, yang non-alkohol juga ada,” kata dia.

Sumber Tempo mengatakan, secara tertutup pesta tersebut juga menyelipkan narkoba. Dia melihat di toilet banyak tamu undangan yang terlihat “on” dan bahkan melakukan aktivitas seksual. “Beberapa disodorkan inex, kalau yang enggak mau, ya enggak dipaksa,” katanya. “Kalau sudah on mereka pake nyebur ke kolam, ada juga yang seks party di kamar mandinya.”

Dia melihat beberapa wajah yang sering muncul di layar kaca atau acara infotainment sampai model papan atas.

Jenis Narkoba Favorit  
TEMPO.CO, Jakarta – Peredaran narkoba di kalangan artis bukan menjadi rahasia umum lagi. Namun, tak semua jenis barang haram itu disukai para pesohor. Ada beberapa varian narkoba yang paling digemari mereka.

Menurut sumber Tempo yang mengetahui seluk-beluk peredaran narkoba di kalangan artis, bandar biasanya kebanyakan menerima pesanan narkoba yang punya efek kesenangan. “Seperti sabu sama inex,” katanya.

Jenis itu, kata dia, sering dikonsumsi buat berpesta bersama teman-temannya. Khusus narkoba jenis sabu, artis menggunakannya untuk menjaga konsentrasi dan kebugaran tubuh selama beraktivitas.

Tak banyak artis yang memakai pil lexotan dan H5 (happy five). “Kalo pil itu buat tidur. Jadi, enggak ramai-ramai pakainya. Jarang yang pesan juga,” katanya. Namun untuk ganja, biasa dipakai untuk menghilangkan efek penggunaan sabu dan inex.

Selain dua pil tadi, narkoba jenis kokain pun jarang disukai. Menurut dia, artis takut karena lebih berisiko untuk kesehatan dan harganya pun lebih mahal.

Artis Muda Mabuk Berat
TEMPO.CO, Jakarta – Pulau Bali terkenal sebagai kawasan pesta gila-gilaan bagi kalangan selebritas. Seakan ingin menghilangkan segala penat dari pekerjaan di Jakarta, berlibur ke Bali merupakan pilihan tepat untuk menggelar pesta. Banyak yang mengatakan Bali dijuluki sebagai Sin City.

Menurut sumber Tempo, dalam sebuah pesta pribadi di Bali, ia terkejut melihat sejumlah artis muda yang sudah dalam keadaan mabuk berat dan berjalan sempoyongan. Pesta yang berlangsung di sebuah villa pribadi itu dihiasi wajah-wajah pemain sinetron muda yang sedang naik daun.

“Mereka jingkrak-jingkrak minta pindah lokasi lain untuk pesta lagi. Saking mabuk berat, ada yang sampai terjatuh dari tangga,” kata dia, kemarin.

Para selebritas ‘melayang’ karena mengkonsumsi minuman beralkohol, dan malam itu mereka memakai narkoba jenis inex dan heavy five.

Pesta yang digelar di Krobokan, Bali itu bisa dibilang pesta paling gila yang pernah didatanginya. “Ini pesta yang liar,” katanya. Tema pestanya saat itu adalah White Party.  Walhasil, seluruh tamu undangan mengenakan busana berwarna putih.

Dalam beberapa pesta selebritas, pengamanan juga dibuat ekstra ketat. Setiap tamu harus mau diperiksa isi tas mereka. Tidak boleh ada kamera. Namun telepon selular berkamera bisa masuk, meski dilarang untuk melakukan foto-foto.

Ada tuan rumah yang sudah menyediakan ruangan khusus bagi para tamu yang ingin “on”. Ada alat bong dan beberapa jenis narkoba di sana. Biasanya pesta baru berakhir dini hari saat semua sudah letih.

Harga Artis Lebih Mahal  
TEMPO.CO, Jakarta – Kasus penangkapan artis Raffi Ahmad dan kawan-kawan oleh Badan Narkotika Nasional menambah jelas bahwa peredaran barang haram itu juga masuk ke kalangan para pesohor. Lantas, apa yang membuat sindikat akhirnya menyusup ke sana?

Seorang sumber Tempo yang mengetahui persis seluk-beluk peredaran narkoba di kalangan artis mengatakan, kalangan pesohor menjadi ladang empuk bagi para bandar narkoba. Alasannya karena produsen bisa mematok harga lebih tinggi dari harga di pasaran.

“Sabu, misalnya. Harga pasaran itu bisa 1,4 juta per gram. Tapi dijual ke artis bisa 1,8 juta sampai 2 juta,” katanya. Dia mengatakan sang artis pasti tak menolak karena diiming-imingi diantar langsung, bisa ke rumah atau apartemen, serta dijamin tak tercium oleh aparat alias aman.

Bila sudah kecanduan, kata dia, artis akan rutin membelinya. Walhasil, bandar terus-menerus mendapat keuntungan berlipat dari sana. “Dan biasanya artis belinya banyak. Enggak kayak orang biasa,” katanya.

Ada satu keuntungan lain karena berjualan narkoba untuk artis. Sang pengedar atau kurir, kata dia, bisa diajak berpesta bersama dan otomatis berkenalan dengan artis-artis lainnya.

“Bisa kenalan dan temenan sama artis. Otomatis jadi tambah calon konsumennya. Sekalian ngeceng juga sama teman artis yang juga artis,” ujarnya sambil tertawa.

Perkenalan itu pula yang akhirnya menjadi siklus peredaran narkoba meluas di kalangan artis.

—-
Sumber: Tempo.co

Tinggalkan komentar